Minggu, 16 Oktober 2016

Infografis / Infographics

Informasi memiliki peranan yang penting dalam mengurangi rasa cemas dan memenuhi keingintahuan akan sesuatu pada diri seseorang. Bagaimana informasi bisa diterima dan dipahami oleh manusia? Informasi apa yang dirasakan efektif penyampaiannya? Bagaiman informasi tersebut bisa diproduksi? Berikut adalah paparan singkat terkait dengan produksi informasi visual.

1.    Infografik atau Infografis?
Seringkali kita mendengar istilah infografis (infographic). Lalu, apa sih sebenarnya yang dimaksud infografis atau infographic itu? Infografis atau infografik? Mana yang benar?
Penulisan yang benar adalah infografis. Infografis berasal dari kata dalam Bahasa Inggris “infographics” yang merupakan singkatan dari kata informations  dan graphics. Secara etimologi, kata informasi berasal kata “informationem” (latin) dan “informacion” (Perancis) yang berarti konsep, ide, atau garis besar. Informasi merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas dalam “pengetahuan yang dikomunikasikan”. Graphic berasal dari kata graph yang berarti grafis atau yang berkaitan dengan seni visual, terutama yang melibatkan gambar, ukiran, atau huruf. Kata graphic dalam kata infographic berarti visual, gambar, yang jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indoesia berarti grafis (bukan grafik). Sama seperti penulisan disain grafis, bukan disain grafik. Grafis juga bisa diartikan sebagai bentuk komunikasi visual yang dirancang dengan menggunakan kombinasi koordinat titik-titik dan garis sebagai media untuk menyampaikan informasi secara efektif. Umumnya orang menyebut istilah grafis dengan gambar. Grafis atau gambar dapat menjadi fungsional dan sebagai seni artistik dengan menginformasikan, menggambarkan keadaan atau kepentingan tertentu melalui rancangan, proses dan hasil produksi yang dikenal dengan istilah desain grafis.
Jadi, infografis adalah penyajian sebuah informasi atau data yang dibuat dengan konsep visual agar lebih mudah menarik dan mudah dipahami. Proses pembuatan infografis biasa disebut dengan beberapa istilah yang berbeda: visualization (visualisasi), information design (disain informasi), atau information architecture (arsitektur informasi). Secara umum hasil akhir dari Infografis lebih didominasi bentuk visual daripada informasi teks.

Informasi dalam bentuk visual bukanlah hal baru. Sejak zaman purba, manusia pada era ini juga sudah melakukan aktivitas pertukaran informasi dalam bentuk visual. Salah satu buktinya adalah ditemukannya lukisan-lukisan di dinding-dinding gua, yang melukiskan, menggambarkan atau menginformasikan suatu kejadian. Penyampaian informasi dalam bentuk visual ini memiliki banyak keuntungan dibandingkan pesan atau informasi dalam bentuk teks, satu diantaranya adalah manusia dapat dengan cepat menangkap informasi yang disampaikan. Alasannya, informasi yang ditangkap secara visual akan diproses sekaligus oleh otak, berbeda dengan informasi dalam bentuk teks, informasinya akan diproses secara linear dari awal kalimat hingga akhir kalimat. 
Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari informasi yang disampaikan setara visual (infografis). Pada masa dimana informasi dirasakan membludak, banjir informasi, audiens (khalayak) memiliki keterbatasan waktu dan energi untuk memahami informasi yang dilihat atau dibacanya. Bayangkan dengan akun media sosial yang Anda miliki! Pikiran kita akan sangat mudah tedistraksi atau teralihkan oleh informasi-informasi yang bahkan kredibilitas sumbernya diragukan/dipertanyakan. Saat ini, consumer attention menjadi hal dan aset yang sangat penting. Kita harus dapat memahami dan berusaha keras agar kita mendapatkan perhatian khalayak agar mereka dapat memahami informasi yang kita sampaikan. Kita harus berusaha keras, agar informasi-informasi yang kita sampaikan bisa menarik perhatian pembaca dan mereka mau membaca sekaligus memahami apa yang kita sampaikan. Salah satu kelemahan dari khalayak sekarang ini adalah rendahnya keinginan untuk membaca. Bagaimana informasi kita bisa dipahami jika membaca saja mereka enggan? Infografis sebagai kekuatan visual, hadir sebagai salah satu solusi untuk mengurangi halangan (barrier) dalam memahami informasi yang kita sampaikan.
Menyampaikan informasi dalam bentuk visual (infografis) adalah percampuran antara kemampuan (skill) disain, analisis informasi (data), dan storytelling. Ketiga kemampuan ini merupakan kunci utama dari infografis secara maksimal.

1.    Jenis-Jenis Infografis
Ada beberapa jenis infografis yang biasa digunakan dalam penyampaian informasi. Jenis infografis tersebut yaitu:
1)    Infografis Statis,
2)    Infografis Animasi, dan
3)    Infografis interaktif.
Infografis Statis adalah infografis yang disajikan dalam bentuk vsual grafis statis atau tidak bergerak, tanpa konsep suara (audio) atau gambar/ilustrasi bergerak. Contohnya infografis yang banyak terdapat di media cetak, baik itu koran, majalah, tabloid, dan media cetak lainnya. Jenis infografis statis merupakan jenis yang paling sederhana dan paling umum untuk digunakan dalam berbagai kebutuhan. Selain di media cetak, jenis infografis ini bisa diaplikasikan di berbagai event pameran.

Contoh Infografis Statis

Infografis Statis : Gas Alam Indonesia 

Infografis Statis : 12 Bentuk Asli Ketupat Nusantara


Infografis Statis : Ukuran Otak Mahluk Hidup


Infografis Statis : Cerita dari Anak Indonesia

Infografis Animasi (animated infographics) adalah jenis infografis dengan menggunakan media audio visual seperti televisi dan saluran video dalam jaringan seperti kanal Youtube dan Vimeo. Infografis animasi bisa disajikan dalam bentuk 2 dimensi (2D) maupun bentuk 3 dimensi (3D) dengan tampilan lebih kompleks. Konsep infografis animasi merupakan perpaduan antara elemen visual bergerak (motion) dan elemen audio. Perpaduan ini menjadi menarik karena elemen visual yang ditampilkan ditambah latar belakang suara (audio) mampu memperkuat informasi yang disampaikan. Dalam hal pembuatan infografis animasi, dibutuhkan orang-orang yang memiliki kemampuan dalam hal pembuatan animasi, ilustrator, disainer, programmer/developer, seniman musik, dan sejumlah profesi lainnya.

Contoh Infografis Animasi

Infografis Animasi : Indonesia

Infografis Animasi : Apa itu PPAM?


Infografis Animasi : Transportasi Umum Jakarta dari Masa ke Masa

Infografis Interaktif adalah jenis infografis yang paling kompleks dibanding dua jenis infografis di atas. Jenis infografis interaktif, target atau sasaran atau khalayaknya dapat melakukan interaksi terhadap sajian informasi yang disajikan, melalui user interface yang telah didisain, sesuai dengan keinginan mengeksplorasi informasi yang ingin didapatkan. Untuk dapat menghadirkan sajian infografis interaktif yang baik, dibutuhkan kerjasama dan koordinasi yang baik antara developer atau programmer, agar animasi ataupun pemrograman interaksi bisa berjalan dengan baik tanpa hambatan berarti. Untuk membuat infografis interaktif, programmer/developer memiliki peran yang sangat penting agar infografis yang sudah didisain dapat berfungsi dengan maksimal tanpa masalah. Media yang biasa dipakai menampilkan jenis infografis ini diantaranya media berbasis internet, seperti website, smartphone,

Contoh-contoh infografis intetraktif

infografis hantu nusantara

Infografis Interaktif Rubby Leonard


1.    Cara Membuat Infografis Sederhana
Sebelum membahas hal teknis dalam pembuatan infografis, ada beberapa hal yang perlu dilketahui dan dilakukan sebelum Anda membuat infografis  dengan berbagai aplikasi gafis yang Anda kuasai. Proses pembuat infografis bisa dibilang mudah. Proses pembuatannya meliputi beberapa langkah sebagai berikut:
  1. Memilih tema; carilah tema yang sedang menjadi pembicaraan (trend) atau tema-tema sesuai kebutuhan Anda atau institusi tempat Anda bekerja atau hal lainnya. Harus diingat, infografik harus bisa diterapkan dimanapun Anda bekerja. Fungsi utama dari infografik tersebut adalah agar pesan yang terkandung dalam informasi visual tersebut bisa lebih mudah dipahami oleh orang lain.
  2. Lakukan Riset Mendasar; lakukanlah riset dasar terkait informasi yang akan Anda buat dalam bentuk infografis. Dukung informasi tersebut dengan data yang valid, yang benar-benar bisa dipertanggungjawabkan. Cari dan cantumkan sumber informasi terpercaya.
  3. Mendapatkan Data; setelah melakukan riset dasar, kumpulkan data yang Anda peroleh, berikan beberpa catatan, kelompokkan ke dalam beberapa kelopok data baru, sehingga data yang diperoleh menjadi lebih rinci. Sebagai data pelengkap, lengkapi data yang Anda miliki dengan berbagai informasi lainnya dari sumber-sumber seperti buku, jurnal, ataupun sumber-sumber berbasis internet, sehingga, diharapkan data yang Anda miliki sekarang menjadi lebih komplit dan dapat dipercaya.
  4. Analisis Data; setelah data terhimpun, lakukan analisa data. Jika ada data yang dirasa  kurang lengkap, bisa segera mungkin dilengkapi atau direvisi. Hal ini akan terasa lebih mudah, mengingat informasi data yang sudah Anda miliki sudah dalam bentuk informasi spesifik, rinci, dan lebih kecil ruang lingkupnya.
  5. Membuat Narasi; sebulum informasi data Anda sajikan, buatlah narasi singkat, menarik, dan jelas. Bangunlah sebuah cerita yang menarik, agar pembaca tertarik untuk membacanya, daripada hanya sekedar tulisan saja.
  6. Membuat sketsa/wireframe; setelah selesai membuat narasi, buatlah sketsa dari jalan cerita informasi tersebut. Jangan lupa, sertakan gambar-gambar atau ilustrasi visual yang menarik, dalam bentuk icon, sketsa visual, photo, vector, bitmap, video, atau bentuk menarik lainnya. Perhatikan komposisi letak dan pewarnaan. Utamakan kenyamanan mata pembaca.
  7. Mengedit; edit bagian-bagian yang masih dirasa kurang nyaman dilihat. Jika kurang, tambahkan. Jika lebih, kurangi. Susun sebaik mungkin.
  8. Mendesain; disainlah dalam ukuran yang wajar serta integrasikan data teks dengan visual atau icon-icon visual lainnya.
  9. Uji; lakukan pengujian setelah keseluruhan informas tersusun. Tujuannya, jika terjadi kekuranganinformasi, bisa mengulang langkah nomor tujuh.
  10. Finishing; perhatikan keseluruhan langkah secara benar. Apakah data dan elemen visual sudah benar-benar disajikan dalam disain yang baik dan benar. Jika sudah sesuai, sajikanlah informasi visaual atau infografis tersebut dalam bentuk gambar denganukuran resolusi yang paling bagus.






Ada beberapa hal teknis yang bisa dipakai dalam pembuatan infografis. Tentunya, infografis seperti apa yang ingin kita buat. Kini, membuat infografis tidak sesulit seperti apa yang kita bayangkan sebelumnya. Bagi Anda yang tidak memiliki kemampuan dalam menguasai software atau aplikasi grafis seperti CorelDraw, Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, Adobe Freehand, dan beberapa aplikasi grafis lainnya, kini semua itu sudah tidak menjadi kendala lagi. Banyak media daring/website yang menyediakan layanan pembuatan infografis mulai dari yang gratis hingga aplikasi berbayar. 
Cara mudah membuat infografis adalah dengan memanfaatkan layanan-layanan online yang khusus dibuat untuk memproduksi infografis :
üPicktochart (www.picktochart.com
üEasely (www.easely.ly
üVisme (www.visme.co
üCanva (www.canva.com
üInfogram (www.infogr.am
üvenngage (www.venngage.com
üIcharts (www.icharts.net
üStatsilk (www.statsilk.com
üTableu public (public.tableu.com
üCreately (www.creately.com
üiconarchive (www.iconarchive.com 
üInkscape (https://inkscape.org/en/